jilbabku seperti hadiah dari orang tuaku ketika masa kecilku. mereka memberiku pakaian muslim panjang lengkap dengan jilbabnya yang lucu waktu itu. aku pun merasa inilah pakaianku inilah yang aku harus pakai tanpa berpikir. setelah berjalan waktu, aku melihat teman2ku tidak memakai jilbab. aku pun ingin menjadi mereka. mencoba menggerai rambut ketika keluar rumah dan bermain ikat rambut yang banyak model saat itu. betapa aku memendam itu semua. karena aku tau ibuku memakai jilbab sepertinya aku harus mengikuti pakaian ibuku.
ketika besar ini, jilbab adalah pelindungku. melindungi apa yang harus dilindungi melindungi bapakku untuk nanti yang kupercaya melindungi pergaulanku melindungi apapun. sepertinya hadiah masa kecilku dari ibu dan bapak mulai berbuah. aku mulai suka dengan jilbab ini.
sekarang aku mulai sedih kembali, tadi kukatakan jilbab adalah pelindungku? pelindung? jadi jilbab itu pelindung? apa yang dilindungi? mungkin dengan presepsi yang sama banyak sekali orang yang menjadikan jilbab sebagai pelindung juga. melindungi dia dari kejahatan dari omongan orang, memasang image dia dengan jilbab. namun ketika dia merasa di lingkungan yang aman bagi dia, dia tak butuh lagi namanya pelindung, dia buka pelindungnya karena memang sudah berada di lingkaran aman. jilbab itu dia tanggalkan/ dengan mudah dia memakai dan membuka jilbab itu. sedih rasanya. aman dibuka tidak aman dipakai. sedih memikirkannya.
to be continue......
Comments
Post a Comment