Single adalah keadaan dan happy adalah rasa. Dalam satu keadaan kamu punya kuasa atas dirimu sendiri untuk memilih rasanya. Keadaan single dengan happy atau single dengan cemas. Happy dan cemas menurutku adalah rasa yang kita pilih dan imajinasikan sendiri. Kita punya kuasa atas itu. Jadi bijaklah dalam memilih. Bijaklah dalam mengontrol rasa. Carilah hal positif dari suatu keadaan tersulit pun. Lalu hal positif tersebut kita proyeksikan ke bahagia kita. Jadi bukan karena keadaannya kamu bahagia atau sedih, tapi karena diri kamu sendiri yang memilih bahagia atau sedih. 🥰
Pertama aku jelasin background bapak dan ibuku ya. Bapak dari jember jawa timur dan ibu dari ponorogo jawa timur. Bapak ibu merantau dari jawa ke kalimantan timur. Bapak bekerja sebagai draftman di perusahaan swasta dan ibu bekerja sebagai guru tk. Bapak ibu adalah anak tertua di keluarganya, jadi dijadikan acuan nasihat oleh keluarganya. Dan bapak ibu kulihat agak condong ke salah satu grup kalau masalah politik, jadi mungkin tidak terlalu netral kalau politik wkwkwk. Bapak ibu kepada kami anak anaknya memberikan kebebasan pilihan kepada kehidupan kami asal kami harus bertanggung jawab. Ga ada larangan kecuali yang bersinggungan dengan larangan agama. Contohnya aku tidak dianjurkan kerja di bank karena sistem bunganya. Bapak ibu juga menanamkan kepada kami anak anaknya nilai agama yang tinggi. Kami sudah pakai jilbab sejak kecil, dibiasakan sholat dan puasa sejak dini, dan ibadah lainnya. Ini sangat membantuku menjadikan ibadah sebagai rutinitas seperti layaknya makan. Kalau belu...